ISYARAT
Bulan semalam sehabis dicari, ingatan mu kembali
berdarah
Emosi meloongkan bagai serigala, menambah raut muka
kalut
Dan musuh mu menjelma anak istrimu terbakar
Kipas angin tetangga berputar menggembuskan angin
Keangkasa langit hitam berbunga api
Turut menyambar di hati kecil
Dimanakah letak hidup mu yang setipis sutra ?
Setelah bunga kenanga ku genggam
Duri menancap dalam daging kaku dan berbulu musang
Letak serigala bertemu bibir dan susunya kau telan
Ad dua isyarat mu menjadi mimpi dalam lemari dan
arloji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar